Pengalaman Mengikuti Konferensi PACLING 2015


Semuanya bermula saat saya dan beberapa teman diminta bantuannya oleh pembimbing untuk menjadi panitia PACLING 2015. PACLING (The Pacific Asia Computational Linguistic Conference) adalah sebuah konferensi di bidang computational linguistic (sering juga disebutkan dengan istilah natural language processing). Saat itu saya belum tahu sama sekali tentang konferensi tersebut. Sebelumnya hanya tahu tentang konferensi ACL, beserta berita-berita bahwa sangat sulit sekali untuk mempublikasikan makalah di situ.

Batas akhir pengumpulan makalah di PACLING 2015 kebetulan hampir bersamaan dengan jadwal saya harus menyelesaikan laporan untuk Seminar Kemajuan. Kemudian ternyata saya tidak bisa memenuhi batas waktu pengumpulan laporan kemajuan, untuk membuat lebih semangat dalam bekerja, target lain harus ditentukan. Dengan tanpa malu-malu, saya mengatakan kepada pembimbing kalau ingin mengirimkan makalah ke PACLING 2015. Sebetulnya ada konferensi internasional lain dengan batas waktu selang satu atau dua minggu. Akan tetapi pembimbing menyampaikan bahwa jika ingin mendapat masukan yang berarti mengenai apa yang saya kerjakan, lebih baik dikirimkan ke PACLING. Sehari sebelum batas akhir pengumpulan, eksperimen baru selesai, dan terburu-buru menulis makalah (yang setelah dilihat kembali begitu hasil review keluar, sungguh memalukan rasanya).

Singkat kata, makalah diterima sebagai short paper, dan akan dipresentasikan dalam bentuk poster. Kesibukan sebagai panitia menjelang hari-H sangat “seru”. Tugas saya berkisar pada merespon email dan mempersiapkan proceedings. Makalah saya juga perlu direvisi supaya tidak terlalu memalukan (memerlukan waktu sebulan konsultasi dengan pembimbing). Pada saat bekerja merespon email, membuat daftar peserta, mencari moderator di mana saya perlu browsing data publikasi calon peserta, baru saya agak sadar, owwwhh, konferensi yang sudah mereka ikuti sebagian besar adalah konferensi top di bidang CL/NLP. Aduh ke mana saja saya, padahal mengaku bidang penelitiannya terkait dengan NLP/CL, tetapi tidak tahu tentang hal-hal seperti ini.

Hari pertama konferensi, terdapat satu makalah yang topiknya berada dalam satu area dengan topik penelitian saya, yaitu Relation Extraction. Presenter makalah tersebut adalah Prof. Qin Lu dari Hong Kong Polytechnic. Beliau menyampaikan presentasi dengan sangat baik, juga memberikan masukan untuk saya saat sesi presentasi poster. Bagi pemakalah short paper, hanya diberi waktu 5 menit untuk menyampaikan presentasi singkat, dan diskusi dengan peserta lain dilakukan pada sesi poster. Jika ditanya mana yang lebih mengerikan, presentasi oral atau poster, saya tidak akan bisa jawab :D. Pada sesi poster, saya diinterogasi oleh antara lain Prof.Hasida dan Mr. Takeuchi. Rasanya sangat menegangkan saat ditanya-tanya oleh Prof. Hasida, melebihi seminar kemajuan. Akan tetapi, terima kasih banyak karena saya mendapat banyak hal berharga dari apa yang beliau tanyakan.

Pada saat sesi oral presentasi ataupun poster lainnya, para peserta juga tampak aktif berdiskusi dan memberi pertanyaan, cukup berbeda dengan pengalaman saya mengikuti konferensi internasional lain sebelumnya yang lingkupnya lebih umum. Pada konferensi dengan lingkup yang lebih umum, peserta biasanya lebih pasif, karena mereka kemungkinan besar tidak berasar dari bidang penelitian yang sama. Oleh karena mendapat pengalaman yang menyenangkan mengikuti konferensi spesifik seperti PACLING, saya jadi mencari info lebih banyak tentang top conferences in CL/NLP, dan bertekad untuk bisa ikut minimal salah satu di tahun depan (aaamiin ya Allah). Kepada teman-teman, saya juga menyarankan untuk mengikuti konferensi spesifik. Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan penuh manfaat :).

PS : Setelah konferensi ini berlalu, saya juga baru tahu tentang ACL Anthology dari seseorang (memalukan sekali yaa).


Leave a Reply